Jakarta, CNBC Indonesia –

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap menjadi salah satu pilihan energi yang dihimbau oleh pemerintah untuk mencapai target porsi energi baru terbarukan sebesar 23% pada 2025. Pemasangan PLTS bukan hanya memberikan manfaat secara langsung kepada pengguna atau masyarakat, tetapi juga buat negara secara keseluruhan.

Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan Kementrian ESDM Harris Yahya mengatakan dengan menggunakan PLTS Atap, pelanggan dapat menghemat tagihan listrik hingga 30%.

Beliau memaparkan dalam acara “Tempo Energy Day Pengembangan Energi Baru Terbarukan”, Kami (22/10/2020), “Ini diperuntukan supaya pelanggan PLN yang memasang PLTS Atap ini dapat merasakan penghematan listrik dari penggunaan mereka yang selama ini tersambung ke PLN. Diharapkan paling tidak sampai 30% dari pemanfaatan listrik.”

Menurutnya, pemasangan PLTS Atap sangatlah mudah. Pelanggan bisa datang langsung ke PLN dan menyampaikan maksud atau dapat melalui penyedia jasa teknologi PLTS karena mereka lebih kompeten dalam hal ini.

Kementrian ESDM sedang berupaya untuk mendorong pengembangan PLTS Atap di sektor rumah tangga dengan meluncurkan program ‘Energi Surya Nusantara’ dengan target pemasangan ratusan ribu PLTS Atap di setiap rumah. Program ini akan didukung oleh APBN dan diperuntukkan bagi masyarakat miskin dan rentan miskin atau pelanggan PLN yang dapat subsidi dari pemerintah.

Menurut Harris, program Energi Surya Nusantara ini akan memberikan banyak keuntungan, salah satunya yaitu beban subsidi listrik akan berkurang sekitar Rp 800 miliar hingga Rp 1,3 triliun dengan tarif saat ini.